RESUME JURNAL:
How
effective is immersive VR for vocational education?
Analyzing knowledge gains and
motivational effects
Judul : How effective is immersive VR for vocational education? Analyzing knowledge gains and motivational effects
Tahun : 2024
Penulis : Herbert Thomann , Jan Zimmermann , Viola Deutscher
Reviewer : Almas Rifda Zatadin
Tanggal : 26 Agustus 2024
v Latar Belakang
Latar belakang penulisan jurnal ini berasal dari tinjauan literatur sistematis yang mengidentifikasi kesenjangan dalam memahami efektivitas Immersive Virtual Reality (IVR) dalam lingkungan pendidikan, khususnya pendidikan kejuruan. Penulis bertujuan untuk menyelidiki tiga pertanyaan penelitian utama:
1. Perbedaan perolehan pengetahuan deklaratif yang diukur secara obyektif dan subyektif antara pendekatan IVR dan pembelajaran berbasis kertas.
2. Kekuatan hubungan antara perolehan pengetahuan objektif dan perolehan pengetahuan yang dirasakan secara subjektif di kedua rangkaian tes.
3. Perbedaan suasana hati, motivasi intrinsik, dan pengalaman mendalam yang dialami siswa selama penyelesaian tugas di IVR versus lingkungan berbasis kertas.
v Tujuan
Tujuan penulisan artikel jurnal ilmiah ini adalah untuk mengetahui efektivitas Immersive Virtual Reality (IVR) dalam pendidikan dan pelatihan kejuruan (VET), khususnya dengan fokus pada dampaknya terhadap perolehan pengetahuan dan efek motivasi. Penulis bertujuan untuk mencapai tujuan berikut: 1. Evaluasi Perolehan Pengetahuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perolehan pengetahuan objektif (diukur melalui tes) dan perolehan pengetahuan yang dirasakan secara subjektif (pembelajaran yang dilaporkan sendiri) antara pembelajaran berbasis IVR dan metode berbasis kertas tradisional. Perbandingan ini membantu untuk memahami seberapa baik siswa sebenarnya belajar versus seberapa banyak mereka merasa telah belajar. 2. Meneliti Hubungan Antara Pengetahuan Objektif dan Subyektif: Penulis bertujuan untuk menganalisis korelasi antara kinerja aktual siswa pada tes pengetahuan dan penilaian diri mereka dalam pembelajaran, khususnya dalam konteks lingkungan IVR. Hal ini penting untuk memahami potensi perbedaan antara hasil pembelajaran yang dirasakan dan yang sebenarnya. 3. Menilai Mood, Motivasi, dan Immersion: Penelitian ini juga berfokus pada eksplorasi perbedaan mood, motivasi intrinsik, dan imersi yang dialami siswa dalam lingkungan IVR dibandingkan dengan lingkungan belajar tradisional. Memahami faktor emosional dan motivasi ini penting untuk mengevaluasi efektivitas IVR secara keseluruhan sebagai alat pembelajaran.
v Metodelogi
Penelitian yang digunakan dalam artikel jurnal ini menggunakan desain kelompok kontrol eksperimental acak untuk menyelidiki efek Immersive Virtual Reality (IVR) dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional berbasis kertas. Metode ini memungkinkan dilakukannya perbandingan sistematis antara dua lingkungan pembelajaran, memastikan bahwa setiap perbedaan dalam hasil dapat dikaitkan dengan jenis intervensi pembelajaran dan bukan karena kesenjangan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya di antara para peserta.Selain itu, penelitian ini menggunakan berbagai penilaian, termasuk pra-tes dan kuesioner, untuk mengukur perolehan pengetahuan deklaratif, perolehan pengetahuan yang dirasakan, suasana hati, motivasi intrinsik, dan pengalaman mendalam.
v Hasil Penilitian
Hasil penelitian menunjukkan hasil yang beragam mengenai efektivitas Immersive Virtual Reality (IVR) dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional berbasis kertas: 1. Akuisisi Pengetahuan Objektif: Studi ini menemukan bahwa peserta dalam kelompok IVR memiliki nilai tes obyektif yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok berbasis kertas setelah intervensi. Secara khusus, hasil post-test menunjukkan perbedaan yang signifikan, dimana kelompok IVR mendapat skor lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol 2. Persepsi Pengetahuan Subjektif: Meskipun skor obyektifnya lebih rendah, peserta dalam kelompok IVR melaporkan perolehan pengetahuan yang dirasakan secara signifikan lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman IVR yang mendalam meningkatkan keterlibatan dan kepercayaan diri peserta didik dalam pembelajaran mereka, meskipun hal tersebut tidak berarti nilai ujian yang lebih tinggi. 3. Beban Kognitif dan Pengalaman Sebelumnya: Salah satu faktor penting adalah 60% siswa dalam kelompok IVR tidak memiliki pengalaman sebelumnya dengan VR, yang mungkin berkontribusi pada beban kognitif yang lebih tinggi dan memengaruhi kemampuan mereka untuk berkonsentrasi pada konten. Studi ini menunjukkan bahwa kurva pembelajaran ini dapat menghambat perolehan pengetahuan untuk sementara waktu 4. Faktor Emosional dan Keterlibatan: Peserta melaporkan sebagian besar emosi positif, tingkat keterlibatan yang tinggi, dan perasaan mendalam selama pengalaman IVR. Namun, mereka juga mengalami mabuk perjalanan tingkat sedang, sejalan dengan temuan penelitian lainVariabilitas dalam Penelitian Sebelumnya 5. Penelitian ini menyoroti bahwa penelitian sebelumnya mengenai efektivitas IVR memberikan hasil yang beragam, dengan beberapa penelitian menunjukkan manfaat signifikan IVR dalam perolehan pengetahuan, sementara penelitian lainnya melaporkan tidak ada manfaat signifikan atau bahkan efek negatif. Secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan bahwa meskipun IVR dapat meningkatkan persepsi pembelajaran dan keterlibatan, hal ini tidak selalu menghasilkan perolehan pengetahuan yang lebih obyektif, terutama bagi pelajar yang belum terbiasa dengan teknologi.
v Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini menekankan beberapa poin penting mengenai penggunaan Immersive Virtual Reality (IVR) dalam pendidikan dan pelatihan vokasi:
1. Efektivitas Campuran: Meskipun IVR mempunyai potensi untuk meningkatkan keterlibatan pelajar dan perolehan pengetahuan yang dirasakan, penelitian ini menemukan bahwa IVR tidak secara signifikan meningkatkan perolehan pengetahuan objektif dibandingkan dengan metode tradisional berbasis kertas. Hal ini menyoroti perbedaan antara persepsi subjektif terhadap pembelajaran dan hasil kinerja aktual
2. Pertimbangan Beban Kognitif: Temuan ini menunjukkan bahwa beban kognitif yang terkait dengan penggunaan IVR, khususnya bagi pelajar yang belum memiliki pengalaman sebelumnya, dapat menghambat pembelajaran yang efektif. Hal ini menunjukkan perlunya pertimbangan yang cermat tentang bagaimana IVR diterapkan di lingkungan pendidikan, terutama bagi pengguna pemula
3. Perlunya Penelitian Lebih Lanjut: Studi ini memerlukan penelitian tambahan untuk mengeksplorasi hasil pembelajaran jangka panjang dan dampak dari paparan berulang terhadap IVR. Memahami apakah perbedaan yang diamati antara pembelajaran yang dirasakan dan pembelajaran aktual bersifat persisten atau dipengaruhi oleh efek kebaruan sangat penting untuk penerapan IVR di masa depan dalam pendidikan.
4. Implikasi Praktis: Pendidik dan perancang pembelajaran harus menyadari keterbatasan dan tantangan yang terkait dengan IVR. Meskipun hal ini dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang menarik dan mendalam, penting untuk menyeimbangkan manfaat ini dengan kebutuhan akan strategi perolehan pengetahuan yang efektif. Menggabungkan metode pembelajaran tradisional dengan IVR dapat meningkatkan hasil pembelajaran secara keseluruhan
5. Singkatnya, penelitian ini menyimpulkan bahwa IVR menjanjikan peningkatan keterlibatan dan persepsi pembelajaran dalam pendidikan kejuruan, namun efektivitasnya dalam meningkatkan perolehan pengetahuan yang obyektif masih belum pasti, sehingga memerlukan penyelidikan lebih lanjut dan penerapan yang bijaksana.
Komentar
Posting Komentar